MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“KUTIPAN dan DAFTAR PUSTAKA”
Nama Kelompok : Dian Putri Yulandari (11109534)
Dimas Sofyandi (10109199)
Kiki Septella Sari (10109398)
Lisa Febriani (15109860)
Muharom Rusdiana D.
A. (14109367)
Nadia Achya (14109376)
Puji Utami (14109512)
Rico Ardiansyah (14109611)
Rizki Ariyani (11109030)
Rizkia Tri Andani (10109200)
Septiani Ambarwati (14109403)
Kelas : 3 KA
01
Jurusan : Sistem
Infomasi
Fakultas : Ilmu
Komputer
Dosen : Tri Budiarta
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia tentang Kutipan dan Daftra Pustaka. Selain itu tujuan dari
penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan bahasa
secara meluas.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tri Budiarta selaku dosen
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran
agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Daftar
pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka
biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam
sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya
sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah
karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar
pustaka.
Dalam
menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan
karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan
ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan
sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan
menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada
cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki
yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan
unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian
orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis
pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan
catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan
catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk
menunjang mata kuliah Bahasa
Indonesia.
1.2. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini
dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan kutipan,daftar pustaka,
dan catatan kaki yang benar, guna menunjang pembelajaran bagi mahasiswa.
Makalah
ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa
tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki
yang disertai dengan pengertian, jenis, susunan,
dan contoh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KUTIPAN
2.1.1
Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman
sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik
berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah,
koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam
sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum,
hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum
menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita
harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut.
2.1.2
Fungsi Kutipan
Fungsi
kutipan diantaranya :
1.
Sebagai
landasan teori.
2.
Penguat
pendapat penulis.
3.
Penjelasan
suatu uraian.
4.
Bahan
bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan
fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis
berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar,
bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada
teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya
dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu
keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1.
Penulis mempertimbangkan bahwa
kutipan itu perlu.
2.
Penulis bertanggung jawab
penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.
Kutipan dapat terkait dengan
penemuan teori.
4.
Jangan terlalu bnayak
mempergunakan kutipan langsung.
5.
Penulis mempertimbangkan jenis
kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
2.1.3
Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan
kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam
mengutip, yaitu :
1.
Penulis
jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun
menjadi suatu
himpunan
kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2.
Kutipan
dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat
mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3.
Kutipan
hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4.
Kutipan yang
panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5.
Menghilangkan
bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
bagian itu
tidak menyebabkan perubahan makna.
Cara:
·
Menghilangkan
bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi.
·
Menghilangkan
bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti
dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).
6.
Pada
kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis
tidak
menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi
tanda : [. .
.. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan
demikian”,
“jadi..”, “ seperti itu”.
7.
Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan,
baik kata-katanya maupun tekniknya.
Bila penulis terpaksa harus membuat
perubahan atau tambahan, maka kata-kata
tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang-
dan diberi catatan kaki
yang menyatakan
bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’
Pengutip tahu
bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
·
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam
[seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’
·
‘Tugas bank antara lain memberi pinjam
[Sic!] uang.’
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan
aslinya.
2.1.4
Jenis Kutipan dan Cara Mengutip
Menurut
jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1.
Kutipan langsung
Adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata,
kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai
berikut :
Kutipan yang
panjangnya kurang dari 4 baris :
·
Diketik
seperti ketikan teks.
·
Diawali
dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
·
Jarak
antar baris kutipan dua spasi.
·
Sesudah
kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
menulis nama singkat atau nama
keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan itu diambil
(Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan
yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
·
Jarak
antar baris kutipan satu spasi.
·
Dimulai
5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka
baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·
Kutipan
dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
·
Sumber
rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
·
Apabila
pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,
pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
·
Di
belakang kutipan diberi sumber kutipan.
·
Kutipan
diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
·
Bila
pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang
dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang
satu baris.
·
Apabila
pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang
dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut berada
diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh
pengutip.
·
Apabila
penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat
dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung
setelah kesalahan tersebut.
Kutipan
langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data.
Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat,
titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai
adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung
Anderson and Clancy
(1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai
berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai
tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.
2.
Kutipan tidak langsung
Penulis
melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri
(hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk
dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar
atau intisari berdasarkan
apa yang dikutipnya. Adapun
cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
·
Kalimat-kalimat
yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
sebagaimana teks biasa.
·
Semua
kutipan harus dirujuk.
·
Kutipan
di integrasikan dengan teks.
·
Kutipan
tidak diapit tanda kutip.
·
Sumber
rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
kutipan.
·
Apabila
ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun
terbitan diantara tanda kurung .
·
Apabila
ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama
akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan
diakhiri
dengan tahun terbitan
Contoh kutipan tidak langsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam
pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar
atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an
exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
1.
Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan
itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2.
Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya
(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke
dalam teks sebagai kutipan
langsung atau tidak langsung.
3.
Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
·
Bila
kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
·
Bila
kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda
kutip ganda, kutipan dalam
kutipan memakai tanda kutip tunggal.
4.
Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan
hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma,
atau titik) disusul dengan
sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa
Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah
Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia,
sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga
50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer
merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat sebesar 55%
dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia, 2 Mei
1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer
Compaq, yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana
diutarakan oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim,
“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200%
selama tiga bulan pertama tahun 1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi
untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
2.1.5
Fungsi Catatan Perut
Catatan
perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1.
Menunjukkan
sumber kutipan.
2.
Catatan
penjelas.
3.
Gabungan
antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yang kadang diberi komentar oleh penulis.
Contoh
catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan
ini berkaitan dengan kemunculan teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . .
fitur VoIP akan membuat John Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan
selalu mengikuti, selama saya tersambung dengan internet.” (Machrone,
2005: 53)
Untuk
penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin
di dalam tanda kurung [..] dan ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan
angka depan sesuai nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor
berupa angka latin. Contoh:
[3]
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam
catatan kaki ada bermacam-macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan
tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik
Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :
·
Nama
belakang pengarang.
·
Tahun
penerbitan
·
Nomer
halaman.
2.1.6
Catatan Akhir (Endnote)
Selain
menggunakan Catatan Perut, dalam penulisan karya ilmiah juga dikenal pemakaian Endnote (catatan akhir), yakni
keterangan-keterangan atas artikel ilmiah yang diletakkan pada bagian akhir dari artikel. Endnote juga
merupakan cara untuk member penjelasan dari sebuah kutipan yang berbentuk langsung
maupun tidak langsung yang diletakkan dalam artikel ilmiah. Selain itu ia juga
berfungsi sebagai penjelasan dari hal-hal penting dan berkaitan erat dalam artikel, namun apabila
diletakkan dalam teks akan mengganggu struktur paragaf/alinea yang ada.
Dari
petikan artikel di atas, kata atau kalimat yang diberi tanda superscript akan
dibuatkan penjelasannya dengan mengunakan Endnote, tata cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
·
Kutipan
atau penjelasan yang berasal dari seorang pengarang, dalam Endnote yang
dituliskan cukup: Nama Pengarang, Tahun, dan Halaman yang
dipakai rujukan.
·
Endnote
ditulis dalam 1 spasi dan
diletakkan pada akhir dari karya ilmiah
sebelum
Daftar Pustaka.
Dengan penulisan catatan perut seperti contoh-contoh di
atas, maka pada halaman setelah bab uraian harus diletakkan endnote yakni
halaman yang menyebutkan sumber acuan seperti contoh di bawah ini
Catatan :
[1] “Y2K dan Bisnis Komputer” dalam Bisnis Indonesia, 2
Mei 1999, hlm.
4.
[2] Atmadi, Della Tri dan Yulianti Purwito (1999). Tantangan
Bisnis Komputer
di Abad XXI. Jakarta : Cipta Kreasi Andalan.
[3] Lightmore, A.H
(1998), Concepts of Calculus Vol. 1. New York : Jack and Witts, hlm. 14.
2.2.
DAFTAR PUSTAKA
2.2.1.
Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan
judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar
sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah. Menurut
Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel,
dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka
disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka
ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi
jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya
menjorok ke dalam.
2.2.2.
Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
·
Untuk memberikan informasi bahwa
pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran
penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
·
Untuk memberikan arah bagi
para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
meneruskan kajian atau untuk melakukan
pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
·
Untuk memberikan apresiasi
atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang
turut menyumbang peraran dalam
penulisan karya tulis yang kita tulis.
·
Menjaga profesionalitas
kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
·
Untuk melihat kebenaran
bahan yang dikutip.
Tentu
saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh
karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka.
2.2.3.
Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur
daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka, tiap
penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling
penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1.
Nama penulis atau nama pengarang, yang
dikutip secara lengkap.
·
Apabila nama penulis terdiri lebih dari
satu kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di
depan.
Misal : nama penulis
Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar pustaka :
Alisyahbana,
Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan
dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
·
Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka
yang dibalik cukup nama penulis yang
pertama saja.
Misal : nama
penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam
daftar pustaka
:
Ekosusilo,
Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
Dahara Prize.
·
Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis,
maka yang ditulis cukup nama penulis yang
pertama saja
dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for
The
Behavioral
Sciences. San
Francisco: WH. Freeman and Company
·
Apabila dalam sebuah daftar pustaka
terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh
penulis yang
sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama
penulis cukup ditulis sekali dan
selanjutnya digantikan dengan garis.
·
Pemisahan antara nama belakang dan nama
depan menggunakan tanda koma (,).
·
Setelah unsur nama penulis diakhiri
tanda titik (.).
2.
Judul
buku, termasuk judul tambahannya.
·
Semua huruf pertama dari tiap kata
ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.
·
Jika daftar pustaka diketik dengan
komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring.
Jika ditulis tangan, maka diberi garis
bawah.
·
Pemisahan antara judul buku dengan
tahun terbit menggunakan tanda titik.
3.
Data
publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan
ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a.
Tahun
terbit
·
Apabila ada 2 buku atau lebih yang
ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
dituliskan lebih dulu adalah yang tahun
terbitnya paling dulu.
·
Apabila buku tersebut tidak diketahui
tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan
(tanpa tahun).
b.
Tempat
terbit
·
Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit
buku.
·
Pemisahan antara unsur tempat terbit
dengan nama penerbit menggunaka titik dua (:).
c.
Nama
penerbit
·
Cukup menuliskan nama perusahaan
penerbitnya.
·
Setelah unsur nama penerbit diakhiri
tanda titik(.).
4.
Untuk
sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini
contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka
Informasi dari
sebuah buku :
Tahun
Penerbitan : 1988
Judul Buku :
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis :
Sabarti Akhadiah
Kota
diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT.
Gelora Aksara Permata
Maka dalam
daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti.
1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
2.2.4.
Sumber Informasi
Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan
sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi
tersebut biasanya :
·
Sumber informasi yang ditulis adalah
sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam
penelitian/laporan.
·
Tidak semua sumber informasi mempunyai
dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan
dipercaya.
·
Sebaiknya sumber informasi yang dipakai
adalah sumber primer, bukan sekunder.
·
Jika sumber primer tidak berhasil
didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan.
Penulisannya
sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.
·
Usahakan selalu menggunakan sumber yang
terbaru.
2.2.5.
Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan
daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga
sistem berikut :
a.
Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad
berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah
dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard (author-date
style)
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute
respiratory distress syndrome.New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of
British home owners intorench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam
Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr.
Hlm 210–237.
Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the
Forbidden Medicine. London: Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge:
Cambridge Univ Press.
b.
Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini
cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan
nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c.
Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan
dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan
tidak menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver
(author-number style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute
respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden
Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural
Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics.
J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Amerongen AVN,
Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi
kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pr; 1992. hlm 1-42.
(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan
serta cara curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi
tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm
8-21.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan
syarat-syarat sebagai berikut :
a.
Nama
pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu
adalah nama keluarga.
b.
Bila
tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
alfabet.
c.
Jika
untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang
tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d.
Jarak
antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak
antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e.
Baris
pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.
(Gorys Keraf, 1997 : 222).
2.2.6.
Teknik Penulisan
Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka,
sebagai berikut :
a. Cara Penulisan
Daftar Pustaka Textbook (1)
· Penulis perorangan : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau
garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
dibaca.
·
Kumpulan karangan beberapa penulis
dengan editor : nama penulis (disusun balik),
ahun terbit,
judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau
garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)
b.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
(2)
·
Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga :
nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak
miring atau
garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
halaman yang
dibaca.
·
Buku terjemahan : nama penulis (disusun
balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring
atau
garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
dibaca.
c.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal
dan Disertasi/Tesis (1)
·
Artikel yang disusun oleh penulis :
nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal
(cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”,
halaman yang dibaca.
·
Artikel yang disusun oleh lembaga :
nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring
atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
d.
Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal
dan Disertasi/Tesis (2)
·
Kelompok makalah yang dipresentasikan
dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi),
kota, bulan dan tanggal penyajian.
·
Kelompok disertasi/tesis : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (ceta miring atau
garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau
“tesis”.
e.
Cara Penulisan Daftar Pustaka dari
Internet
·
Kelompok makalah/informasi dari
Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
·
Kelompok makalah/informasi dari
Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun
penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
2.2.7.
Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa
jenis, berikut merupakan macam-macam pustaka, cara penulisannya beserta
contohnya :
a.
Pustaka
dalam bentuk buku dan buku terjemahan
- Buku
Penulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume
(jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
- Buku terjemahan
Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul buku terjemahan
(harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada), (diterjemahkan
oleh : nama penerjemah). Nama penerbit terjemahan. Kota penerbit terjemahan.
- Artikel dalam buku
Penulis artikel. Tahun.
Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis
miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
b.
Pustaka
dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah
(harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), Volume, Jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contoh :
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life
Science/Article 08A [13 Juni1995]
c.
Pustaka
dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah
-
Artikel
dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar
(harus ditulis miring). Kota seminar.
-
Artikel
lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun.
Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar. Tanggal
seminar.
d.
Pustaka
dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi
(harus ditulis miring). Nama fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota
e.
Pustaka
dalam bentuk laporan penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan
penelitian (harus ditulis miring).Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
f.
Pustaka
dalam bentuk artikel dalam surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama
surat kabar (harus ditulis miring). halaman. Tersedia: alamat di internet
[tanggal akses]
Contohnya :
Cipto, B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet
Berulang,
g.
Pustaka
dalam bentuk dokumen paten
Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring). Paten
negara. Nomor.
h.
Pustaka
dalam bentuk jurnal
Penulis.
(Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman.
Tersedia: alamat di inetrenet. [tanggal di akses]
Contohnya :
Supriadi, D.
(1999). Restructuring the Schoolbook Provision
System in
Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education Policy Analysis Archives
[Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http:
//epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000]
i.
Pustaka
dalam bentuk artikel dalam internet
Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia:
alamat di Internet [tanggal di akses] (tidak
diperkenankan melakukan sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama
penulisnya).
Contoh :
Thomson, A.
(1998). The Adult and the Curriculum.
[Online].
-
Artikel
majalah ilmiah versi cetakan
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus
ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman
-
Artikel
majalah ilmiah versi online
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus
ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat
website.
-
Artikel
dari email
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, bulan tanggal).
Judul pesan (harus ditulis miring). E-mail kepada penerima [alamat e-mail
penerima].
Contohnya :
April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi
Supriadi [supriadi@indo.net.id].
-
Artikel
umum
Penulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis
miring). Diakses tanggal
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman
sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik
berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah,
koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal
media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya
sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan
terdiri dari:
- Kutipan langsung
- Kutipan tidak langsung
Catatan
kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka
(bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku,
artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar
pustaka sebagai berikut:
- Tulis nama pengarang (nama
pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
- Tulislah tahun terbit buku.
Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
- Tulislah judul buku (dengan
diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda
titik (.).
- Tulislah kota terbit dan nama
penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah
nama penerbit diberi tanda titik.
- Apabila digunakan dua sumber
pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku
yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua
sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
B.
Saran
Perlu diperhatikan
bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal, diantaranya :
- Daftar pustaka tidak diberi
nomor urut.
- Nama penulis diurut menurut
abjad.
- Gelar penulis tidak dicantumkan
walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
- Daftar pustaka diletakkan pada
bagian terakhir dari tulisan.
- Masing-masing sumber bacaan
diketik dengan jarak baris satu spasi.
- Jarak masing-masing sumber
bacaan dua spasi.
- Baris pertama diketik dari
garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya
digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
Tanjung S.1988.Bunga
Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara
Paramita Dwitya.2006.Bahasa
kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http :
//www.google.com/paragraf
bahasaindonesia