PUPA’S FAMILY
Cerita ini aku dapat
dari pengalaman pribadi. Berawal dari aku yang ingin masuk ke perguruan tinggi,
dan akhirnya memilih Universitas Gunadarma sebagai pilihanku. Aku tertarik
karena Universitas Gunadarma lebih unggul dalam perkembangan komputernya. Tetapi,
aku sendiri saat itu. Teman-temanku yang lain berpisah-pisah, ada yang masuk
UI, UGM, bahkan tidak sedikit yang diterima diluar kota.
Saat itu hari pertama
masuk kuliah dan aku sendiri pada waktu itu. Tidak tahu letak gedungnya maupun kelasnya.
Setelah aku mencoba bertanya kepada satpam dan mencari-cari, akhirnya ketemu
juga kelasnya. Saat itu suasananya ramai sekali, ada seorang wanita yang duduk
sendirian juga dan akhirnya aku menegurnya untuk memastikan bahwa kelasnya yang
aku pilih adalah sama.
“Maaf, ini kelas 121
ya?” kataku pada saat itu.
“Oh,ya benar kok.” Jawabnya.
“Namanya siapa? Gw Kiki,”
aku mencoba untuk berkenalannya dan duduk disampingnya.
“Iya kenalin gw Wida,”
jawabnya senyum. Wanita itu terlihat baik dan manis, tetapi sedikit angkuh juga
pikirku.
Lalu di sebelah Wida
ada wanita berjilbab yang sedang ngobrol dengan wanita didepannya. Rambutnya panjang
dan yah agak sedikit gemuk. Rasanya aku ingin berkenalan juga dengan mereka
sepertinya asik membicarakan sesuatu ramai-ramai. Beberapa lama kemudian Wida
berkenalan dengan kedua wanita disebelahnya. Dan ku tidak ketinggalan pastinya.
“Gw Kiki, namanya
kalian siapa?” kataku.
“Gw Tasya,” akhirnya
aku tahu wanita berambut panjang itu. Sepertinya dia orang yang humoris.
“Kenalin aku Ikhe,” dan
wanita berjilbab itu bernama Ikhe ternyata.
Tidak lama dosen masuk
ke kelas dan untuk pertama kalinya aku masuk kuliah. Sama sekali tidak
terbayangkan bagaimana ke depannya. Maklum, aku masih terbawa suasana masa-masa
SMA. Dan teman-teman baruku, Wida, Tasya, Dan Ikhe Duduk disebelahku. Akhirnya aku
bisa mendapatkan teman baru dikampus ini. Semoga saja mereka oraang-orang yang
baik dan aku tidak salah bergaul.
Ternyata ngobrol lama
dengan mereka tidak membosankan. Apalagi tasya yang terus bercerita tentang
SMAnya, dia lucu sekali. Wida yang menurutku terlihat sedikit angkuh, ternyata
tidak sama sekali. Dia anak yang baik dan perhatian kepadaku. Sedangkan Ikhe,
dia dari daerah Cirebon tempat asalnya. Cara bicaranya masih lugu dan dia
paling pintar diantara kami bertiga.
* * *
Kira-kira sudah tiga
bulan aku kuliah. Dan Wida, Tasya, Ikhe adalah sahabat baruku dikampus ini. Ikhe tinggal di salah satu kos-kosan di jalan
margonda dan itu salah satu alas an yang membuat kami lebih akrab, sering main
ke kosannya Ikhe. Ternyata aku tidak salah bergaul. Mereka semua orang yang
menyenangkan. Saat itu kami berada di kosan Ikhe,
“Eh, kita berempat buat
nama yuk iseng-iseng aja,” kata Tasya.
“Nama apaan? Nge-gank
nih ceritanya hehehe,” kataku.
“Yaaa nggak sih cuma
biar enak aja gitu.” Dan akhirnya aku beserta ketiga temanku berpikir nama apa
yang cocok untuk kita berempat.
“Gw tau pupa’s family
aja gimana?” kataku bersemangat.
“Artinya apaan tuh?Gimana
kalo singkatan nama kita berempat aja?”Ikhe menambahkan.
“Gw terserah kalian aja
deh enaknya gimana, gw lagi ga ada ide nih” kata Wida juga.
“Iya Pupa’s Family itu
artinya keluarga kepompong. Kitakan bagai kepompong persahabatannya hehehehe”
aku mencoba menjelaskan.
Mereka semua tertawa
terbahak-terbahak. Dan akhirnyaa mereka setuju dengan pilihan nama ini. Yah,
Pupa’s Family. Sampai saat ini nama itu masih sering terdengar di kalangan aku
dan teman-teman. Terkadang terjadi pertengkaran kecil diantara kami, namun itu
tidak membuat kami menjadi jauh tapi menjadi lebih dekat. Aku beruntung
memiliki sahabat seperti mereka. Begitu perhatiannya dan mereka sudah aku
anggap seperti keluargaku sendiri.