TUGAS SOFTSKILL
B.INDONESIA
1.
a.
Jelaskan perbedaan topic, tema, dan judul !
b.
Jelaskan cirri-ciri ketiga hal tersebut !
2.
a.
Bagaimana langkah-langkah membuat outline !
b.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam outline !
3.
Bagaimana
cara pembatasan topic !
4.
a.
Sebutkan dan jelaskan unsure-unsur alinea !
b.
Jelaskan ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas !
c.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam alinea !
Jawaban
1. A. Tema merupakan
suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap
tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan
dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat.
Topik adalah hal
yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang
masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih
sempit atau lebih luas.
Judul adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus
sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan
bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas Judul dibuat setelah selesai menggarap
tema,
B. Ciri-ciri
tema, antara lain.
1.Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat
dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2. Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu
sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
3. Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain
seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam
cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.
Ciri-ciri
judul, antara lain.
1. Relevan dengan tema cerita tersebut, atau
ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2. Biasanya judul harus provokatif dengan
menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi cerita tersebut.
3. Judul terdiri dari lima kata dan
diusahakan tidak boleh lebih.
4. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat
atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
5. Judul harus mencerminkan topic atau tema,
tidak boleh menyimpang.
Ciri-ciri
topic, antara lain:
1. Topic
harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa
keingintahuan pembaca.
2. Mencakup keseluruhan isi cerita
2. A. Langkah-langkah
membuat kerangka karangan :
a)
Mencatat
gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan
gagasan-gagasan yang timbul).
b)
Mengatur urutan
gagasan.
c)
Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
d)
Membuat kerangka
yang terperinci dan lengkap
B. Macam-macam
Outline (Kerangka Karangan)
A.
Berdasar Sifat
Rinciannya:
1)
Kerangka
Karangan Sementara / Non-formal
Cukup terdiri atas dua tingkat, dengan
alasan:
a) Topiknya tidak kompleks
b) Akan segera digarap
2) Kerangka Karangan Formal:
Terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
a) Topiknya sangat kompleks
b) Topiknya sederhana, tetapi tidak segera
digarap
Cara kerjanya:
Rumuskan tema berupa tesis, kemudian
pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan
utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal
tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.
B. Berdasar Perumusan Teksnya
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan
Kerangka Topik
3. Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan
mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.
4.
A. UNSUR-UNSUR PARAGRAF:
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama.Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
4. Judul (kepala karangan).
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama atau pikiran utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama.Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.
4. Judul (kepala karangan).
B. Ciri-ciri
kalimat utama:
a.Biasanya diletakkan pada awal paragraph,
tetapi bisa juga diletakkan pada bagian akhir paragraph.
b.Suatu kalimat berisikan kalimat utama
ditandai oleh kata-kata kunci seperti:
Sebagai
kesimpulan….
Yang
penting….
Jadi,
…..
Dengan
demikian…
c. Biasanya berisi suatu pernyataan yang
nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas.
Ciri-ciri
kalimat penjelas:
a. Berisi penjelasan seperti:
Contoh-contoh
Rincian
Keterangan
Dll.
b. Kalimat penjelas biasanya memerlukan
kalimat penghubung.
c. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat
dalam paragraph.
C. Macam-macam
alinea itu ada tiga yaitu :
1.
Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari
sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ,
sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin
tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat
membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana.
2.
Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok
beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu,
alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan.
Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian
ide pokok tersebut.
3.
Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea
yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan
kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan
sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang
benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar