Para
peneliti dari lembaga militer Amerika Serikat telah menciptakan sebuah aplikasi
yang mampu membuat peta 3 dimensi (3D) dari lingkungan sekitar ponsel pintar
(yang telah ditanami aplikasi tersebut) berada. Sebuah kemampuan yang dapat
membahayakan karena memungkinkan penyusup atau pelaku kriminal untuk mencuri
informasi pribadi atau mengambil gambaran tentang lokasi yang akan diserang.
Naval
Surface Warfare Center dan Indiana University di Amerika Serikat melakukan
penelitian dengan menggunakan “PlaceRaider” yang mampu menyamarkan dirinya
sebagai aplikasi kamera biasa pada ponsel pintar dengan sistem operasi Android.
Aplikasi
ini mampu secara diam-diam menggunakan kamera pada ponsel untuk mengambil
sebuah foto baru. Secara bersamaan, aplikasi ini juga mamapu mengumpulkan data
orientasi fituraccelerometer (yang biasanya digunakan untuk mengubah tampilan
layar, horisontal atau vertikal) pada ponsel, untuk menentukan posisi ponsel.
PlaceRaider
kemudian mengunggah informasi tersebut pada sebuah komputer terpusat untuk
selanjutnya memilih foto-foto terbaik dan mengubahnya menjadi peta 3D dari
lingkungan sekitar ponsel berada.
Menurut
Robert Templeman, seorang teknisi dari Naval Surface Warfare Center, “Dengan
kemampuan ini, maka penyusup atau pelaku kriminal dapat dengan cepat
menganalisa informasi-informasi yang sensitif dan sangat pribadi, tentunya
dalam foto memiliki resolusi tinggi.”
Para
pakar komputer menjelaskan bagaimana PlaceRaider mampu “mengizinkan” pembajak
untuk memperbesar foto yang memuat informasi penting di sekitar ruangan,
seperti laporan keuangan, nomor telepon, daftar pekerjaan pribadi atau kalendar
dinding yang menujukkan jadwal perjalanan.
PlaceRaider
juga mampu menunjukkan bagaimana foto 3D tersebut mampu memberi mata-mata dan
pelaku kriminal sebuah alat untuk merencanakan sebuah pengintaian ataupun
perampokkan. Special Force, salah satu unit pasukan terbaik dari militer AS
mungkin juga telah menemukan alat yang berguna untuk melakukan pemantauan pada
daerah-daerah berbahaya.
Sebuah
demonstrasi pembajakan sebelumnya telah menunjukkan bagaimana caranya
membajakmicrophones pada ponsel pintar untuk “mendengar” pembicaraan sensitif,
atau untuk memanfaatkan fitur accelerometer untuk merasakan getaran dari papan
keyboard sehingga mampu “membaca” setiap huruf yang diketik. (TechNewsDaily)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar