Pagi hari yang cerah aq sedang
mempersiapkan diri untuk segera berangkat ke kampus. Padahal malam sebelumnya,
aq benar-benar tidak ada niatan untuk berangkat ke kampus di pagi hari. Rasanya
aq ingin sejenak dirumah hingga siang tiba. Di saat itu aq sedang ujian dan
waktunya sore. Tetapi, ada beberapa alasan hingga aq diharuskan untuk berangkat
pagi ke kampus.
Yup aq menikmati sekali indahnya
dunia. Jalanan lancar, mobil angkutan umum juga tidak berhenti lama menunggu
penumpang naik. Disaat itu aq merasakan cepat sampai kampus. Aq cepat-cepat
mulai membuka loket dan sudah banyak orang yang mengantri untuk mengambil
sertifikat dan daftar kursus. Ya, aq memang sudah kurang lebih bekerja di
bagian loket pendaftaran kursus workshop dikampus. Bisa dibilang bekerja sambil
kuliah atau mencari kesibukan sampingan. Di saat aq sibuk melayani orang, aq
sangat menikmatinya walaupun saat itu aq jaga loket sendiri.
Hhhhh....akhirnya kurang lebih
setengah jam kemudian sudah tidak begitu antri. Aq ingin mengisi batre
handphoneku yang yaaah lowbat dua-duanya.-.-
pada saat aq liat handphoneku, aq melihat banyak sekali missed call dan
sms darinya, mama, papa, kakak. Ada apa ini??
Aq lihat pesan pertama darinya dan dia mengatakan “nta papaku meninggal :’(“
. aq kaget, shock, gemetar, pikiranku kosong, lemas itu yang langsung aq
rasakan. Ya Allah, ada apa ini?? Mengapa begitu cepat?? Aq langsung kembali
menelpon tetapi tidak di angkat. Akhirnya aq menelpon rumah untuk memastikan
apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Yaaah... mama mengatakan yang
sebenarnya dan aq tidak kuat untuk meneteskan air mataku. Tangisan ini terus
mengalir tiada henti. Aq benar-benar bingung apa yang seharusnya aq lakukan. Aq
sudah lupa dengan pekerjaanku saat itu. Banyak orang yang mengantri didepan
loket bahkan ada yang tidak sabar dan dia berteriak memanggil penjaga loket
yaitu aq. Tetapi aq sudah tidak bisa, tidak bisa konsentrasi dan semua yang aq
pelajari juga hilang begitu saja. Yang aq rasakan saat itu aq ingin bersamanya
dan melihat beliau.
Akhirnya aq langsung menutup
loket dan aq menelpon sahabatku untuk menceritakan apa yang sedang aq alami. Sahabatku
kaget dan menenangku sejenak. Aq hanya bisa menangis menangis dan menangis saat
itu. Ya Allah, aq belum sempat mengenal beliau seperti apa, tapi kenapa Engkau
mengambilnya begitu cepat??:’(( dan aq mencoba kembali menelponnya dan akhirnya
terjawab. Aq tidak kuat untuk mendengar setiap tangisannya. Aq ikut terbawa
suasana dan ikut menangis. Ayahnya meninggal saat bermain badminton. Padahal olahraga
itu sering dilakukan setiap senin, rabu, jumat. Tapi, dia tidak menceritakan
secara detail karena tidak kuat dan masih tidak menyangka ayahnya secepat ini
pergi untuk selamanya.
Selang beberapa waktu kemudian,
sahabatku datang dan mengucapkan turut berduka cita atas apa yang sedang
terjadi. Dan mengasih saran untuk aq harus datang kesana. Meraka meyakinkanku. Akhirnya
aq mencoba untuk mendatanginya bersama temanku. Aq sudah gelisah aq sudah
bertanya tanya apakah bisa aq melihat beliau untuk yang terakhir kalinya dan
bertemu dengannya yang sudah membutuhkanku dari awal. Dia bilang, dimakamkan di
kampung halamannya magelang setelah dzuhur sekitar jam 1. Yaah aq sangat
optimis untuk bisa bertemunya.
Setelah sampai disana, aq bertemu
dengan temannya dan aq bertanya lalu dia bilang “yaaah seno baru aja berangkat
sekitar 15 menit yang lalu,” rasanya aq ingin terjun dari ketinggian tebing :’((
Ya Allah, aq benar-benar menyesal tidak sempat bertemu dengannya. Menyesaaaal sekali.
Aq lihat handphoneku dan ada telpon serta sms darinya yang mengatakan dia sudah
pergi. Padahal sampai sana tepat jam 1 tapi itu semua sia-sia. Aq kembali sedih
dan pasrah. Aq benar-benar tidak memikirkan tentang ujian yang aq hadapi
nantinya. Yang aq rasakan hanya penyesalan yang sangat. Sampai dikampus lagi, aq
kembali melihat handphone dan aq melihat dia memberi kabar jam 8:25. Padahal aq
berangkat dari rumah sekitar jam 8:24. Rasa penyesalanku makin bertubi-tubi. Kenapa
aq tidak bisa menahan waktuku sebentar saja untuk berangkat kekampus?? Jika itu
terjadi mungkin aq bisa melihatnya. Bodohnya aq ini sama sekali tidak melihat
pesan dan telpon yang jelas jelas sudah ada dr pagi.
Aq benar-benar menyesal Tuhan. Dia
pasti sangat membutuhkanku sampai-sampai dia menelpon kerumah untuk memberi
kabar dan mengharapkan aq disampingnya karena aq tidak mengangkat telpon dari
dia. Ya Allah apa yang harus aq lakukan selanjutnya?? Rasanya aq ingin kembali
memutar waktu dari awal. Aq pasrah dan ujianpun sudah dimulai. Pikiranku kacau
dan hanya 45% aq bisa mengerjakan ujian itu.
Aq hanya bisa menenangkan dan
memberikan semangat dari jarak jauh. Aq hanya bisa mendoakan beliau setelah
solat. Aq tidak akan bisa melihatnya lagi. Selama 5 tahun aq bersama dengannya,
hanya sekali aq bertemu ayahnya untuk pertama dan terakhir. Disaat itu juga, ayahnya
tidak mengenalku. Yang dia tahu aq hanya teman kampus dia saja. dari lubuk hati
yang terdalam ingin sekali aq mengenal keluarganya seperti dia mengenal
keluargaku secara utuh. Tapi, itu tidak akan terjadi pada ayahnya sekarang. Karena
beliau sudah pergi untuk selama-lamanya.
Tapi aq tidak boleh menyerah. Aq harus
membangkitkan semangat dia kembali. Walaupun itu sulit dilakukan, tidak semudah
itu, harus dengan kesabaran. Tapi, aq optimis ! Terkadang aq goyah aq takut
lebih sedih ketika bertemu dengannya. Tetapi, sahabat-sahabatku selalu
memberikan motivasi dan dukungan. Aq harus bisa! Aq harus bisa kiki!:’))
Beberapa menit yang lalu, aq
habis menelponnya. Yaaa... sekarang aq tahu kejadian yang sebenarnya. Ceritanya
sangat sedih dan aq terlarut lagi dalam kesedihan ini. Kejadiannya persis 90%
sama dengan almarhumah kakakku kurang lebih 6 tahun yang lalu. Kejadiannya begitu
cepat dan membuat semua orang kaget, tidak menyangka, hilang arah. Aq juga
menceritakan kejadian yang sebenarnya begitu menyesalnya aq tidak bersamanya. Setelah
semuanya mulai mengerti, dia mengucapkan kata-kata yaang sangat membuatku
sedih. Dia mengatakan “padahal tinggal 1 semester lagi, aq belum bisa ngasih
apa-apa sama papa. Saat wisuda nanti, ga ada papa lagi yang bisa liat aq wisuda
nta.:’((“ sangat sedih aq mendengarnya. Tapi, aq mencoba untuk memberikan
motivasi kepadanya. Walaupun dalam hatiku aq juga mengetahui maksud dia apa. Aq
juga sempat terpikirkan tentang hal itu. Dan dia juga memiliki pemikiran yang
sama sepertiku.
Ya Tuhan, tolong kuatkanlah
keluarganya. Terutama dirinya, mamanya, adenya, kakak-kakaknya. Tempatkanlah beliau
disisiMu. Lapangkanlah kuburnya, hapuskanlah semua dosa-dosanya. Walaupun aq
belum mengenal beliau, tetapi aq sangat sangat merasakan apa yang dia rasakan. Begitu
sedih, mengharukan, tidak percaya. Semuanya seperti mimpi panjang. Dan aq ingin
segera terbangun dari mimpi itu :’((
Umur tidak ada yang mengetahui
kapan ia akan meninggalkan dunia ini. Sampai saat ini aq masih tidak menyangka.
Padahal dia sering menceritakan sesosok ayahnya yang sangat low profile, soleh,
dan baik hati. Allah lebih sayang padanya, dan aq sangat yakin dia orang yang
sangat baik untuk dijadikan panutan dan contoh kedepannya. Ya Allah, semoga
semuanya kembali seperti sedia kala walaupun dalam jangka waktu yang tidak sebentar.
Aq akan selalu mendoakan beliau dan aq akan terus berusaha untuk memberikan
semangat padanya. Tolong kuatkan aq dan tolong berikan aq semangat serta
optimis supaya aq bisa melaluinya dengan lancar untuk kedepannya. Semoga musibah
ini ada hikmahnya dan memberikan pelajaran yang sangat berarti. Aq berniat
untuk selalu membahagiakannya disisa hidupku. Ya Allah, ijinkan aq selalu
bersamanya. Aq ingin melihat dia bahagia dan aq ingin dia kembali tertawa. Ijinkan
aq Tuhan. Ijinkan aq selalu disisinya saat dia membutuhkan aq baik suka maupun
duka. :’))
Aq akan selalu berada
disampingnya :,))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar