Sabtu, 23 Oktober 2010

ORGANISASI

BAB 1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah dapat tidaknya dikontrol.

Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol.

Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua seolah-olah perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua, sedangkan perusahaan yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan relative mudah, tua berarti adanya perilaku yang dikontrol namun tidak fleksibel.

Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.

Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu mendukung daur hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan secara berkelanjutan terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh karena itu pemilihan model struktur organisasi sangat menentukan.

Dalam pemilihan, walaupun suatu model struktur dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang telah dipahami, menyangkut hal-hal yang terkait dengan 1) pembagian tugas ; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin ; 4) kesatuan perintah ; 5) Kesatuan arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7) Koordinasi ; 8)Jenjang organisasi ; 9) Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11) Budaya.

BAB 2

PEMBAHASAN

Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI

Tipe organisasi ada 7 macam yaitu :

  1. Tipe organisasi garis atau line

yaitu bentuk / struktur organisasi yang paling tua dan paling sederhana diciptakan oleh Henry Fayol. Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.

Ciri-ciri tipe organisasi garis ini adalah

    • Organisasi masih kecil
    • Jumlah karyawan sedikit
    • Spesialisasi kerja masih kecil

Keuntungannya adalah :

    • Mudah dimengerti dan dilaksanakan
    • Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
    • Merupakan jenis organisasi yang stabil
    • Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
    • Solidaritas karyawan yang tinggi karenan saling mengenal

Kerugiannya adalah :

    • Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
    • Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
    • Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
    • Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar

2. Tipe organisasi Fungsional

Tipe ini diciptakan oleh F.W.Taylor . Dalam tipe ini ada pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubingan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif.

Keuntungan Tipe ini adalah :

    • Dapat diperolejh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli
    • Ada koordinasi yang baik
    • Memudahkan dalam pengawasan

Kerugian tipe ini adalah :

    • Banyak mengeluarkan biaya tambahan
    • Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
    • Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.

3. Tipe organisasi Garis dan Staf

Tipe ini merupakan gabungan dari tipe garis dan fungsional, sehingga menyebar struktur orgasnisasi tersebut. Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli. Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.


  1. Tipe Organisasi Fungsional dan Staf

Tipe ini adalah perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional dan staf. Struktur ini merupakan campuran dari beragam desain struktur organisasi sebelumnya yang berusaha memberikan kebaikan dan meninggalkan keburukan/kelemahan dari masing-masing desain struktur lainnya.

5. Tipe Piramida mendatar (flat)‏

ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

6. Tipe Piramida terbalik

Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabata pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

7. Tipe Kerucut

ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

STRUKTUR ATAU SKEMA ORGANISASI

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Menurut Keith Davis ada 6 bentuk struktur organisasi yaitu :

  1. Bentuk Vertikal
  2. Bentuk horizontal
  3. Bentuk circular
  4. Bentuk semi Sircular
  5. Bentuk Elliptical
  6. Bentuk Invented Piramid ( Piramida terbalik)

Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :

1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja

2. Adanya standardisasi kegiatan kerja

3. Adanya koordinasi kegiatan kerja

4. Besaran seluruh organisasi.

Struktur organisasi (formal) mempunyai 2 muka, yaitu:

1. Model struktur, dalam hal ini kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi

2. Dimensi-dimensi dasar struktur, yang akan menetukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan.


Tiga model struktur organisasi yang dikenal, yaitu:

1. Model tradisional

2. Model hubungan manusiawi

3. Model sumber daya manusia

Stuktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda bergantung pada budaya dan jenis industri dimana mereka berusaha. Contohnya saja perusahaan konsultan dan perusahaan pertambangan. Struktur organisasi mereka bisa sangat berbeda. Umumnya pada perusahaan konsultan, jabatan tertinggi adalah “partner” sedangkan pada perusahaan tambang bisa CEO. Umumnya stuktur organisasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis: Fungsional, Project, dan Organisasi Matrix. Tipe struktur organisasi berpengaruh pada bagaimana komunikasi didalam perusahaan.

Functional Organization ( Organisasi Fungsional )

http://pandarion.files.wordpress.com/2008/10/101708-1935-strukturorg11.png?w=411&h=113


Organisasi fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi suatu barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia mungkin menggunakan Functional Organization tapi Saya belum mendapatkan hasil survey tentang ini).

Pada functional organization, semakin besar organisasi, semakin dalam pula hirarkinya dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang melapor kepada hirarki diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki (CEO).

Keuntungan dari Functional Organization adalah kesederhanaan dalam komunikasi dan efisiensi proses yang berulang. Kerugiannya bila menghadapi sebuah proyek antar divisi, pergerakan dari tiap anggota tim akan terbatasi oleh sekat-sekat divisi dan manajer proyek dapat merangkap menjadi manajer salah satu divisi yang mengakibatkan keputusannya terpengaruh kedudukannya pada divisi. Kerugian lain dari sistem ini adalah komunikasi menjadi sangat terbatas (umumnya top down) dan kreativitas terbatasi oleh rangkaian persetujuan birokratis.

Projectized Organization ( Organisasi Proyek )

http://pandarion.files.wordpress.com/2008/10/101708-1935-strukturorg2.png?w=500

Organisasi proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada fungsionalitas. Saya sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang menggunakan tipe organisasi proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada pada beberapa kelompok konsultan freelancer yang bekerja secara lepas tetapi memiliki seorang koordinator. Manajer proyek memiliki kuasa yang besar selama sebuah proyek berlangsung.

Keuntungan dari tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk memasukkan seorang konsultan luar, efisiensi dalam mengerjakan proyek, kemudahan untuk membagikan sumber daya antar proyek, fleksibilitas dan independensi yang besar dari tiap karyawannya.

Kekurangan yang dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup memiliki motivasi, bertanggung jawab, dan terbiasa untuk mengambil inisiatif. Struktur ini tidak terlalu cocok bila perusahaan memiliki banyak aspek administrasi atau operasi.

Matrix Organization ( Organisasi Matrix )

http://pandarion.files.wordpress.com/2008/10/101708-1935-strukturorg3.png?w=500

Organisasi Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi diatas. Organisasi Matrix menca ri keseimbangan antara operasional/administrasi dan proyek. Contohnya adalah seorang manajer proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim proyek akan terdiri dari bagian purchasing dan finance.

BAB 3

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa di dalam organisasi terdapat tipe atau bentuk organisasi dan struktur organisasi. Tipe organisasi meliputi tipe organisasi garis, fungsional, garis dan staff, fungsional dan staff, tipe piramida mendatar, piramida terbalik, dan kerucut. Tipe organisasi garis adalah bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan, tipe organisasi fungsional adalah pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut, tipe organisasi garis dan staff adalah perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional, tipe organisasi perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional dan staf, tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja, tipe piramida mendatar adalah jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit,tipe kerucut adalah Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak. Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

http://organisasiatr.wordpress.com/

http://sepriblog.blogspot.com/2010_10_01_archive.html

http://organisasi.org/pengertian-struktur-organisasi-serta-empat-elemen-di-dalamnya-ilmu-pengetahuan-ekonomi-manajemen

http://fajrifeunj.blogspot.com/2009/09/modul-kwu-kelas-2-no2.html

http://pandarion.wordpress.com/2008/10/18/struktur-organisasi-organizational-structure/

http://pupus-ika.tripod.com/karya.htm

http://ulfahrohmah.blogspot.com/2009/10/struktur-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar