Minggu, 10 April 2011

BUDAYA ORGANISASI


Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.

karakteristik  budaya organisasi:

  • Inovasi dan keberanian mengambil risiko
  • Perhatian pada hal-hal rinci. 
  • Orientasi hasil. 
  • Orientasi orang. 
  • Orientasi tim. 
  • Keagresifan. 
  • Stabilitas. 

Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Smircich (1983), ada beberapa fungsi budaya organisasi diantaranya sebagai berikut:
1. Membawa suatu perasaan identitas sebagai anggota organisasi. 
2. Sebagai sarana untuk membangun komitmen akan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. 
3. Meningkatkan stabilitas sistem social. 
4. Budaya organisasi merupakan sense making device yang dapat memberikan pedoman dan mempertajam perilaku. 

Menurut Robin (2001) menyatakan bahwa fungsi budaya organisasi adalah sebagai pembeda organisasi dengan organisasi lainnya, sebagai tujuan bersama, alat stabilitas social perusahaan, meningkatkan identitas anggota perusahaan dan memberikan pengertian dan mekanisme kontrol terhadap sikap dan perilaku. 

Menurut Susanto (1997) menjelaskan bahwa budaya bermanfaat bagi sumber daya manusia untuk memberikan arah atau pedoman berperilaku di dalam perusahaan, menyamakan langkah dan tindakan dan visi di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta mendorong untuk mencapai kinerja yang lebih baik. 

Budaya dapat dilakukan dalam organisasi dengan cara:
1.     Sosialisasi dan program – program pelatihan kerja, pelatihan pengembangan kepribadian dan pembinaan karir.
2.     Penggunaan cerita, bahasa, dan pelaksanaan upacara-upacara yang dilberlakukan pada anggota organisasi.

Perbedaan organisasi menyebabkan perbedaan budaya karena adanya:

1. ž  Ketertarikan yang berbeda dalam seleksi personalnya sejalan dengan kepentingan organisasi
  


2. Pendiri organisasi merupakan instrumen yang menentukan jenis-jenis personal yang dikehendaki, sehingga berpengaruh pada budaya organisasi dalam jangka yang panjang.


Ada tiga hal yang menjadi kunci penentu keberhasilan organisasi-organisasi besar dalam menerapkan budaya organisasi, yaitu :
• Organisasi memiliki nilai yang jelas tersebar luas di dalam organisasi dan dilaksanakan sebagai landasan dalam praktik-praktik manajemen untuk membangun kemampuan bersaing.
• Adanya keselarasan dan konsistensi dalam praktik dengan nilai-nilai inti.
• Adanya pimpinan yang memastikan bahwa nilai-nilai selalu terpelihara dan secara konstan 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar